Kondisi di Jepang
Pemerintah mengungkapkan telah mengevakuasi 3000an penduduk dalam radius
3,2 KM. tetapi kantor berita Kyodo menyebut 20.000 orang yang
dievakuasi. Kini, penduduk dalam radius 10 kilometer juga diminta
mengevakuasi diri.
Kondisi kerusakan reaktor Nuklir di Jepang ini memaksa sejumlah negara
harus turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Mengingat radioaktif ini
bukan bahan yang gampang hilang. Rotasi bumi, angin dan sebagainya
berpotensi menyebarkan radioaktif ini ke seluruh dunia. Tidak terkecuali
Indonesia yang minim ilmu soal Nuklir.
Saya ingat dulu pada peristiwa Chernobyl yang di Uni Sovyet, tebaran
radioaktifnya sampai ke Canada. Anda bisa melihat ke atlas sendiri
betapa jauhnya jarak tersebut. Melintasi samudra Fasifik. Posisi Jepang
adalah kira kira setengah jarak Chernobyl ke Canada. Lalu lihat kembali
ke Atlas, posisi Jepang yang tsunaminya sampai ke Sulut dan Jayapura.
Saya kira cukup bijaksana kalau pemerintah memperhitungkan masalah ini.
Tapi ya… kewaspadaan seperti ini tak jarang dituding lebay.
Sekalian bisa menjadi masukan penting untuk orang orang di Iran, India,
Pakistan, Cina, Amerika, Rusia dan lain lain yang suka main main dengan
nuklir. Memang pengamanan bisa dilakukan secara maksimal. Tapi ternyata
gempa dan bencana alam lainnya bisa mengakibatkan efek yang yah….
Menurut legenda, Atlantis saja hilang...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar