Jumat, 06 Desember 2013
Dampak dan Efek dari Paparan Radioaktif (Krisis Nuklir Jepang)
11 Maret 2011 Jepang dilanda gempa dan tsunami dasyat dengan kekuatan 8,9 skala Richter. Gempa dan tsunami ini selain menimbulkan kerusakan hebat pada negara Jepang, ternyata juga menimbulkan kerusakan pada reaktor Nuklir di perusahaan listrik Tokyo Electric Power Corp. (Tepco).
Hari itu juga pemerintah Jepang mengeluarkan pengumuman Darurat Nuklir. Tak lama setelah itu, pemerintah memberikan penjelasan, “Ada kemungkinan materi radioaktif dari reaktor bocor tetapi jumlahnya sedikit dan diperkirakan tertiup angin ke arah laut,” kata Sekretaris Kabinet Yukio Edano dalam jumpa pers, Jumat (11/3).
Tanggal 12 Maret 2011 Sebuah tayangan televisi yang disiarkan kantor berita lokal memperlihatkan adanya asap yang keluar dari pembangkit milik perusahaan Tokyo Electric Power Corp (Tepco). Televisi NHK melaporkan bagian luar gedung tempat reaktor nuklir berada, meledak. Empat orang pekerjanya dilaporkan terluka.
Ledakan yang terdengar dari Tepco, berlokasi di 240 kilometer utara Jepang, pada pukul 06.30 pagi waktu setempat. Ledakan itu diduga berasal dari reaktor nomor 1 yang berada di Fukushima Daiichi. Bahan atom merembes dari salah satu reaktor di Fukushima Daiichi seperti yang juga terjadi di reaktor lainnya milik perusahaan listrik Electric Power Cor (Tepco). Pembangkit listrik Fukushima Daini dan Fukushima Daiichi adalah dua fasilitas listrik yang berlokasi di dua tempat berbeda di daerah timur laut Jepang. Setiap pembangkit memiliki reaktor nuklir masing-masing.
Kedua pembangkit itu mengalami masalah setelah terguncang gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang berlangsung pada pukul 14.46 Jumat kemarin. Tiga dari empat unit sistem pendinginan di Fukushima Daini rusak. Temperatur air pendingin pada reaktor meningkat di atas 100 derajat Celcius, sebagai tanda sistem pendinginnya tidak berfungsi.
Pemerintah Jepang belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait dengan ledakan ini sampai artikel ini saya tuliskan.
Spekulasi lantas merebak. Ledakan reaktor nuklir ini tak pelak mengingatkan publik pada kecelakaan Nuklir paling horor sepanjang sejarah, peristiwa Chernobyl - Ukraina, pada 26 April 1986.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar